Femininitas, Maskulinitas, dan Isu-isu Karyawan Transgender


Feminisme, Maskulinitas dan isu isu karyawan Transgender

    

 FEMINISME

  Feminin atau femininitas diartikan sebagai sesuatu yang memiliki sifat-sifat keperempuanan. Misalnya lembut, perasa, mudah menangis, boneka, pegawai perpustakaan, sekretaris, aerobik, perawatan wajah, adalah hal-hal yang dinilai feminin.

    Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Feminisme berasal dari bahasa Latin, femina atau perempuan. Istilah ini mulai digunakan pada tahun 1890-an, mengacu pada teori kesetaraan laki-laki dan perempuan serta pergerakan untuk memperoleh hak-hak perempuan. Secara luas pendefinisian feminisme adalah advokasi kesetaraan hak-hak perempuan dalam hal politik, sosial, dan ekonomi

  Sejarah feminisme

     Dalam sejarah, gerakan feminisme itu lahir dari awal kebangkitan perempuan untuk menggeser status sebagai makhluk kedua setelah laki-laki di dunia ini.Gerakan feminisme ini berkembang pada abad pertengahan Eropayaitu pada abad 16-18 M. Pada periode awal ini perempuan dianggap tidak rasional (yang selalu menggunakan perasaan sebagai tolak ukur) dan laki-laki hanya untuk melindungi saja, tidakharus bekerja mencari nafkah. Sedangkan yang harus mencari nafkah hanyalah perempuan. Selain ituperempuan juga dianggap sebagai jelmaan iblis atau setan. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh dogma gereja yang pada abad itu telah menjadi kebijakan nomor satu. Keadaan seperti ini membuat beberapa filsufEropa memulai kritiknya terhadap kebijakan-kebijakan gereja yang diskriminatif. Isu-isu kesetaraan pun mulai merebak dan menjadi perdebatan di antero Eropa.

   Feminisme di Indonesia



     Di Indonesia perkembangangerakan feminism di pengaruhi oleh budaya domestik sendiri, karena melihat dari ketidakseimbangan hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam konteks budaya daerah masing-masing sudah berbeda. Belumlagi ideologi patriarki yang mereka tanamkan.

     Akan tetapi kebudayaan yang sesungguhnya adalah energi sosial, pada saat energi sosial itu didominasi maka terjadilah penekanan yang tadinya sama dalam konteks jenis kelamin. Hal ini berarti laki-laki lebih unggul daripada perempuan. Persoalan ini tidaklah pada lingkup yang hampa, oleh karenanya proses kesetaraan bisa dilihat lagi pada pendidikan yang dulu pernah kita kenyam. Misalnya saja dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia,  dulu kita dididik seperti ini, “Ayah bekerja di kantor; Ibu memasak di dapur; Ani bermain boneka; dan Budi bermain sepak bola”. Apakah harus seperti itu? Ibu juga bisa bekerja di kator. Kebudayaan yang seperti inilah yang harus diluruskan. Belum lagi mengenai budaya Jawa.

     Pada tahun 1880-an gerakan feminisme sudah mulai muncul. Gerakan ini diawali oleh R.A Kartini. Pada saat itu beliau menulis surat-surat yang mengobarkan semangat di antara kaum perempuan. Yang isinya adalah , “Kami anak-anak perempuan yang masih terbelenggu oleh adat-istiadat lama, hanya boleh memanfaatkan sedikit saja dari kemajuan di bidang pendidikan itu. Sebagai anak-anak perempuan, setiap hari pergi meninggalkan rumah untuk belajar di sekolah sudah merupakan pelanggaran besar terhadap adat negeri kami.”
     Di dalam budaya Jawa ada empat golongan, yaitu: golongan miskin, golongan menengah, golongan santri, dan golongan abangan.

     Dari empat golongan di atas yang mendapatkan pendidikan hanyalah golongan abangan, meskipun hanya sampai sekolah dasar. Pada tahun 1904, Dewi Sartika mendirikan sekolah pertama yang dikenal dengan “keutamaan istri”. Di sinilah gerakan feminisme di Indonesia mulai berkembang.
 


   Aliran-aliran feminisme


   1.   Feminisme Liberal
   Pada aliran ini mengatakan bahwa kebebasan dan persamaan berakar pada rasionalitas, dan “perempuan adalah makhluk rasional” juga, maka mereka menuntut hak yang sama seperti kaum laki-laki. Di sini kaum perempuan harus dididik agar mampu bersaing untuk merebut kesempatan dalam memasuki prinsip-prinsip maskulinitas (Women in Development). Pada hakikatnya masalah keterbelakangan kaum perempuan berasal dari dirinya sendiri, dan upaya yang dilakukan yaitu harus adanya persamaan hak, pendidikan, hukum, dan peran.

  2.   Feminisme Radikal
  Aliran ini muncul karena penindasan perempuan berasal dari laki-laki yang dianggap berakar pada jenis kelamin laki-laki dan ideologi patriarkinya. Seperti halnya penguasaan fisik terhadap perempuan yang merupakan sistem hirarki seksual dimana laki-laki memiliki kekuasaan superior dan privilege ekonomi.

  3.   Feminisme Marxisme
    Feminisme marxis menolak gagasan biologi sebagai dasar pembedaan gender. Pada aliran ini penindasan perempuan adalah bagian dari penindasan kelas dalam hubungan produksi, sehingga persoalan perempuan selalu diletakkan dalam kerangka kritik atas kapitalisme.
    Pada masa kapitalisme penindasan terhadap perempuan semakin kuat, salah satunya yaitu perempuan dijadikan sebagai buruh dengan upah yang lebih rendah daripada laki-laki, atau perempuan sebagai buruh cadangan. Jadi penindasan perempuan bersifat structural dan akan selesai apabila ada perubahan pada struktur kelas, dalam artian menghapuskan sistem kapitalis internasional.

  4.   Feminisme Sosialis
    Pada feminism sosialis berasumsi bahwa metode historis materialis Mark dan Engels dengan gagasannya tentang personal is political pada kaum radikal dilakukan sintesis. Tentu saja dengan harapan mempertahankan Feminitas, karena dirasa penindasan yang terjadi di kelas bahkan di revolusi sosialis tidak bisa menaikkan derajat perempuan. Maka menurut kaum sosialis, perlu adanya penggabungan antara analisis kelas dan analisis patriarki.
   Teori feminisme berangkat dari dasar perbedaan gender dimana perempuan kerap diperlakukan berbeda dari mereka yang bergender laki-laki dan hal ini menjadi dasar pergerakan feminisme. 


   MASKULINITAS
   

    Maskulin atau Maskulinitas dari Bahasa PerancisMasculinine adalah sebuah kata sifat, adjektif yang berarti "kepriaan" atau menunjukkan sifat laki-laki. Lawan katanya adalah feminin. Istilah ini berbeda dengan "kejantanan" (yang lawan katanya adalah "kebetinaan"). Dapat dikatakan maskulin jika: Gagah, kekar, lebih berpikir secara logika daripada perasaan. Biasanya maskulin kerap dihubungkan dengan gambar pria berotot besar dan macho. Namun maskulin juga dapat diidentifikasikan dengan pria menggunakan jas (maskulin) supaya terlihat lebih gagah.

 

    

 TRANSGENDER 


      Transgender adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman dengan kondisi fisik kelaminnya, kemudian mengadakan perubahan besar-besaran dengan mengganti kelaminnya menjadi sama dengan lawan jenisnya. WHO, badan PBB yang menangani masalah kesehatan, mengklasifikasikannya dalam ICD-10 (International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems 10th Revision) di Bab V Chapter F60-F69 sebagai klasifikasi medis untuk gangguan kepribadian dan perilaku dewasa (disorders of adult personality and behaviour).

           MASALAH KARYAWAN TRANSGENDER

         Dalam dunia kerja kelompok LGBT yang termasuk di dalamnya kelompok Transgender masih sulit dalam mendapatkan pekerjaan, terutama dalam sektor formal, karena banyak pemberi kerja yang homophobic dan tidak ramah terhadap kaum LGBT. Sementara, yang sudah mendapat kerja pun masih mengalami diskriminasi  seperti dihina, dijauhi, diancam, dan bahkan mengalami kekerasan fisik. Kelompok LGBT yang masih menutupi statusnya dalam situasi tertentu dapat masuk ke dunia kerja tanpa diskriminasi berarti. Sedangkan kelompok Trangender (waria) adalah kelompok yang banyak mendapatkan diskriminasi karena penampilannya yang sangat berbeda. Sehingga, kelompok ini lebih banyak mengembangkan diri ke dalam sektor informal seperti salon, industri kreatif, hiburan dan beberapa diantaranya masuk ke dalam dunia prostitusi.     

          Sumber:    

  •     https://www.psikoterapis.com/?en_apakah-maskulin-dan-feminin-itu-,213 
  •     http://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/0ea2c-1-laporan-lgbt-transgender-.pdf 
  •     https://id.wikipedia.org/wiki/Maskulinitas    
  •     http://hai.grid.id/Self-Improvement/Psycho/Apa-Itu-Transgender    

Comments

  1. Ramadan iqbal f 0215101109
    Bagaimana solusi agar tidak terjadinya transgander?

    ReplyDelete
    Replies
    1. solusi agar tidak terjadinya transgender ini dengan cara, menguatkan iman kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kesadaran akan bahaya Penyakit Menular Seksual. Dan juga dengan memberi dukungan atau nasihat untuk bisa kembali menjadi manusia dengan fitrah sesungguhnya.

      Delete
  2. Annisa Fitriasari - 0215101159
    Menurut kelompok kalian,apa penyebab seseorang menjadi transgender?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penyebab seseorang menjadi transgender itu karena adanya 2 faktor yaitu dari lingkungan dan bawaan. Dari faktor lingkungan yaitu pendidikan yang salah pada masa kecil dengan membiarkan anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku perempuan, pada masa pubertas, maka ia akan terjadi keraguan di dalam dirinya tentang identitas dia sebenarnya. Sedangkan faktor bawaan yaitu yang ada dalam diri individu karena ada masalah antara lain dalam susunan kromosom, ketidak seimbangan hormon, struktur otak, maupun kelainan susuanan syaraf otak.

      Delete
  3. (0215101698)
    Apa yang dimaksud dengan ideologi patriarki?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti. Dalam domain keluarga, sosok yang disebut ayah memiliki otoritas terhadap perempuan, anak-anak dan harta benda.

      Delete
  4. Eva febri (0215101792)
    apakah hukum ham berlaku bagi para tansgender?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk saat ini hukum ham tidak berlaku untuk lgbt. Namun ada kasus di Makassar tentang Perkara Transgender di Pengadilan Negeri Makassar. Dimana seseorang mengajukan permohonan mengubah jenis kelamin ke Pengadilan Negeri setempat dan dikabulkan dengan mempertimbangakan berbagai aspek. Namun dengan contoh kasus yang demikian bukan berarti pemenuhan hak-hak terhadap transgender menjadi lebih mudah, masih ada hal-hal yang sampai saat ini masih menjadi perdebatan di Indonesia bahkan di Dunia Internasional khususnya terkait HAM (hak asasi manusia).

      Delete
  5. Apakah menjadi ada masalah tersendiri di dalam suatu organisasi jika ada salah satu karyawan yg transgender?

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurut kelompok kami, itu tidak akan menjadi masalah jika masing - masing individu tidak mendiskriminasi kelompok tersebut dan juga tidak mengucilkan mereka. kita di sini harus bisa berfikir terbuka tentang kelompok tersebut. karena mereka juga masih manusia biasa seperti kita.

      Delete
  6. MAHARANI
    (0215101564)
    Apakah LGBT ( transgender ) dapat di sembuhkan ? Tlong jelaskan ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. LGBT bisa disembuhkan jika mereka memang ada kemauan untuk berubah lagi. Tapi terdapat solusi - solusi untuk tidak terjadinya LGBT dengan cara:
      1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kesadaran akan bahaya Penyakit Menular Seksual (PMS) yang diakibatkan karena pergaulan bebas.
      2. Menolak adanya legalisasi yang mendukung perilaku menyimpang seksual yang dapat merusak moral generasi muda Indonesia.
      3. Meminta pemerintah dan mengajak organisasi masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran paham LGBT.
      4. Membuat penyuluhan dan pengobatan bagi mereka yang sudah terlanjur terjangkit penyakit LGBT agar dapat kembali normal menjadi manusia dengan fitrah yang sesungguhnya

      Delete
  7. Bagaimana pendapat kelompok kalian dengan diakuinya 18 jenis kelamin di Thailand? Apakah itu berpengaruh juga dengan transgender di negara kita?

    Rijal Abdul Hamid
    (0215101649)

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurut kelompok kami, diakuinya 18 jenis kelamin di Thailand, merupakan sebuah dukungan pemerintah Thailand tentang kaum LGBTQ+ yang ada di Thailand. Tetapi, untuk berpengaruh kepada kaum transgender di Indonesia, menurut kita ada tapi itu mungkin hanya segelintir orang. Karena Indonesia merupakan negara dengan kaum Muslim terbesar di Dunia, dan mereka sangat tidak menyetujui tentang LGBT, kaum transgender juga masih takut untuk menyuarakan suara mereka di depan umum.

      Delete
  8. 0215101323
    Menurut kalian, apa dampak positif dan negatifnya dari penerapan feminisme dalam perusahaan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. dampak positif dari penerapan feminisme di perusahaan menurut kita yaitu:
      1. mengangkat derajat wanita.
      2. membuat perempuan lebih mandiri dalam menjalani kehidupan.
      3. perempuan bisa lebih bebas mengekspresikan dirinya.
      4. perempuan menjadi lebih kreatif.

      dampak negatifnya yaitu:
      1. perempuan menerima diskriminasi sosial dalam lingkungan dan tempat kerja.
      2. menghambat perempuan untuk bersosialisasi atau bermasyarakat.
      3. perempuan jarang mendapatkan kesempatan seperti yang sering didapat oleh kaum lelaki.

      Delete

Post a Comment